Kesehatanhaji.com – Semua
umat muslim pasti ingin melakukan ibadah haji, karena ibadah haji adalah
salah satu rukun iman yang wajib dijalankan bagi setiap muslim yang
mampu. Sejarah mencatat bahwa pemberangkatan haji pertama di Indonesia,
dilakukan pada tahun 1911 Masehi, bertempat di salah satu pulau di
Kepulauan seribu yaitu Pulau Onrust. Walaupun saat itu Indonesia
masih dalam jajahan Belanda, namun perjalanan haji tetap dapat dilakukan
dengan menggunakan jalur laut. Sejak saat itu Pulau Onrust dikenal
sebagai Embarkasi Haji pertama di Indonesia.
Pulau Onrust sebagai Cagar Budaya yang dilindungi
Pulau Onrust dan sekitarnya adalah
salah satu pulau dari gugusan Pulau Seribu yang berdasarkan Keputusan
Gubernur KDKI Jakarta Nomor: Cb 11/2/16/1972 dinyatakan sebagai pulau sejarah yang dilindungi.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 134/2002 Taman Arkeolog Onrust ditetapkan sebagai UPT di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta.
Pulau Onrust sendiri terletak pada 106 derajat 44’0″ Bujur Timur dan 6 derajat 02’3″ Lintang Selatan dan mudah dicapai dengan transportasi laut, bisa melalui Muara Kamal, Muara Angke dan Pantai Marina Ancol dengan jarak kurang lebih 14 km dan bisa ditempuh kurang lebih 20 menit.
Sesuai dengan Keputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta Nomor 134/2002 Taman Arkeolog Onrust ditetapkan sebagai UPT di lingkungan Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Propinsi DKI Jakarta.
Pulau Onrust sendiri terletak pada 106 derajat 44’0″ Bujur Timur dan 6 derajat 02’3″ Lintang Selatan dan mudah dicapai dengan transportasi laut, bisa melalui Muara Kamal, Muara Angke dan Pantai Marina Ancol dengan jarak kurang lebih 14 km dan bisa ditempuh kurang lebih 20 menit.
![]() |
Prasasti Pulau Onrust – Langkah-langkah kecil |
Catatan Sejarah Pulau Onrust
Nama Onrust dari bahasa Belanda
yang artinya “tanpa Istirahat” atau sibuk. Penduduk setempat
menyebutnya sebagai pulau kapal, karena pada abad 17 -18 Masehi, pulau
ini sangat sibuk disinggahi banyak kapal VOC. Selain itu Pulau Onrust
juga berfungsi sebagai tempat perbaikan dan pembuatan kapal, sehingga
memang benar-benar pulau ini sangat sibuk pada masa itu.
Pada tahun 1848 Pulau Onrust dan
sekitarnya oleh Belanda difungsikan kembali sebagai Pangkalan Angkatan
Laut, namun sarana ini hancur berat akibat gelombang Tidal letusan
gunung Krakatau tahun 1883. Kemudian tahun 1911 sampai tahun 1933 Pulau
Onrust diubah fungsi menjadi Karantina Haji.


Kemudian pada awal masa kemerdekaan,
Pulau Onrust dimanfaatkan sebagai Rumah Sakit Karantina bagi penderita
penyakit menular, dibawah pengawasan Departemen Kesehatan RI hingga awal
1960. Sejak 1960 sampai 1965 pulau Onrust dimanfaatkan untuk menampung
gelandangan dan pengemis serta untuk latihan militer. Pada tahun 1968
terjadi penjarahan besar besaran dipulau Onrust, sehingga bangunan
bersejarah tinggalah puing saja.
Kini beberapa Artefak yang dapat disaksikan di Pulau Onrust hanya
tinggal pondasi bastion benteng, pondasi kincir angin, dermaga, bangunan
penjara, meriam, sisa sisa bangunan haji. Sisa-sia bangunan haji itu
dapat dilihat dari reruntuhan barak karantina haji ( Pilgrim Quarantine Barracks ) yang konon di bangun tahun 1911.
Diceritakan bahwa jumlah barak sebanyak 35 Unit, setiap barak menampung 100 jemaah haji. Pada tahun 1933, kegiatan karantina haji dipindahkan ke Pelabuhan Tanjuk Priok.
![]() |
Ruang Pemeriksaan Haji – langkah-langkah kecil |
Pulau Onrust Kini
Diceritakan bahwa jumlah barak sebanyak 35 Unit, setiap barak menampung 100 jemaah haji. Pada tahun 1933, kegiatan karantina haji dipindahkan ke Pelabuhan Tanjuk Priok.
Peninggalan sejarah yang lain yaitu berupa museum. Di dalamnya
terdapat antara lain pecahan keramik, batu – batuan, dan foto – foto
keberangkatan haji saat itu, dan foto saat meletusnya Gunung Krakatau,
serta foto lainnya
Bagi penikmat museum, foto-foto
tersebut sangatlah menarik. Bagaimana Pulau Onrust pada masa lalu hingga
sampai saat ini dijadikan sebagai Pulau Sejarah.
Salah satu foto yang menarik adalah foto yang memuat cerita tentang “ Mesteri Usia Pendek ”. Dalam foto tersebut terdapat narasi sebagai berikut:
Salah satu Sumber kehidupan di suatu pemukiman adalah tersedianya air bersih. Pulau Onrust pasti memiliki sumber air bersih, sedidaknya sejak difungsikan sebagai tempat pemukiman pada awal abad 17 M. Penemuan bangunan penampungan air bawah tanah di pulau itu membuktikannya. Bahkan karena itu, ia juga pernah menjadi tempat persinggahan kapal – kapal untuk mengisi perbekalan, termasuk kesedian air. Meskipun demikian, faktor lain seperti penyakit tropis dan sanitasi yang buruk kemungkinan menjadi salah satu penyebab pendeknya usia rata- rata penghuni pulau Onrust kala itu, seperti yang ditujukan oleh inskripsi pada nisan – nisan di kompleks pemakaman Belanda. (Diambil dari cerita di salah satu foto dalam musium Pulau Onrust).