Kesehatanhaji.com – Calon
jama’ah haji yang membutuhkan cuci darah tidak perlu khawatir, karena
cuci darah dapat dilakukan di RS Arab Saudi. Keberadaan pelayanan
kesehatan di Arab Saudi menjadi sangat penting bagi jama’ah haji yang
membutuhkan terapi cuci darah secara rutin. Jama’ah haji hanya perlu
menyiapkan fotocopy paspor (dengan jumlah yang cukup), Buku Kesehatan
Jama’ah Haji/BKJH, Dapih A dan travelling HD, serta apabila ada hasil
pemeriksaan HbsAg dan HIV.
Terapi cuci darah atau hemodialisis adalah terapi yang dibutuhkan oleh
orang yang sudah mengalami kerusakan ginjal total atau stadium akhir.
Itu artinya hampir lebih dari 95% sampai 100% ginjal orang tersebut
tidak berfungsi.
Terapi cuci darah atau
hemodialisis sendiri berfungsi untuk membersihkan racun-racun dalam
tubuh yang seharusnya dapat dikeluarkan lewat fungsi penyaringan ginjal.
Karena ginjal nya sudah tidak bisa berfungsi, maka fungsi pembersihan
darah tersebut dilakukan oleh alat khusus dan cairan khusus untuk
mengikat racun dalam tubuh.
Apabila ada calon jama’ah
haji yang sudah rutin menjalani cuci darah, sebaiknya segera menghubungi
dokter untuk mendapatkan pengantar hemodialisa (travelling HD) dan
menghubungi dokter kloter agar nanti sewaktu di Arab Saudi bisa
mendapatkan terapi hemodialisa di Rumah Sakit Arab Saudi.
Orang-orang dengan terapi
cuci darah biasanya adalah orang-orang yang mempunyai penyakit gagal
ginjal kronis stadium lanjut atau orang pada keadaan tertentu. Dalam
perjalanannya penyakit ini menyebabkan sel-sel ginjal menjadi rusak.
Kerusakan ginjal dapat dideteksi dengan pemeriksaan darah dan urin.
Gejala awal penyakit ini
sering tidak dirasakan oleh para calon jama’ah haji, karena itulah
penyakit ini berbahaya. Oleh karena itu perlu pemeriksaan rutin darah
dan urin minimal 1 tahun sekali bagi calon jama’ah yang mempunyai resiko
untuk mengidap gagal ginjal kronis ini. Faktor resiko tersebut adalah :
tekanan darah tinggi, diabetes melitus (kencing manis), dan memiliki
riwayat keluarga pengidap penyakit ginjal kronis.
Gagal ginjal stadiun lanjut/akhir umumnya mengalami gejala : sesak nafas, mual, kelelahan, pembengkakan kaki dan tangan serta biasanya disertai adanya darah dalam urin.
Mungkin kita hanya berfikir
bahwa fungsi ginjal hanya menyaring darah, namun menurut penelitian para
dokter, ginjal juga berfungsi sebagai pengatur kadar bahan kimia dalam
tubuh sehingga membantu jantung dan otot agar bekerja dengan baik,
membantu mengatur tekanan darah, memproduksi zat sejenis vitamin D yang
menjaga kesehatan tulang, memproduksi hormon glikoprotein disebut erythropoietin yang membantu merangsang produksi sel-sel darah merah. Tanpa erytropoetin, manusia akan mengalami anemia karena sel darah yang diproduksi kurang.
Seperti kita ketahui, ginjal manusia
ada dua, kanan dan kiri masing-masing satu buah. Apabila berfungsi
semuanya maka kita katakan fungsi ginjal 100%. Untuk hidup normal
manusia hanya membutuhkan sekitar 30-35% dari fungsi ginjal tersebut.
Jadi tidak heran ketika ada orang yang mendonorkan ginjal namun setelah
mendonorkan ginjalnya dia normal-normal saja.
Apakah Cuci darah (hemodialisa) adalah satu- satunya jalan untuk terapi gagal ginjal stadium akhir?
Terapi definitif dari gagal
ginjal kronis stadium akhir adalah dengan cara mengganti ginjal yg rusak
dengan ginjal yang baru. Namun untuk sampai menemukan dan
ditransplantasikan ginjal baru butuh waktu yang lama, oleh karena itu,
salah satu cara mengeluarkan zat racun dalam tubuh digunakanlah terapi
hemodialisis.
Di Indonesia sendiri, terapi
hemodialisis adalah terapi akhir dan harus rutin dan selama-lamanya.
Kalau di luar negeri, terapi ini adalah terapi sementara, sambil
menunggu adanya donor organ ginjal yang sesuai.
Petugas kesehatan haji
Indonesia yang akan bertugas di Arab Saudi dibekali dengan kemampuan
mendampingi jama’ah haji yang menjalani hemodialisa. Namun untuk
mendapatkan jadwal Hemodialisis di RS Arab Saudi, ada beberapa hal yang
harus disiapkan oleh calon jama’ah haji tersebut.
Nah apa saja yang perlu
disiapkan oleh jama’ah haji Indonesia yang akan menjalani HD di Arab
Saudi? Simak penjelasan ringan berikut ini
- Anjurkan untuk menjaga kondisi tubuh, dengan makan makanan yang bergizi sesuai dengan arahan dari dokter
- Minum obat secara teratur
- Konsultasikan dengan dokter yang merawat untuk mendapatkan surat Travelling HD
- Lakukan pemeriksaan urin dan darah (terutama HbsAg, HIV dan Hep. C) jangan lupa hasil pemeriksaan nya dibawa saat pergi haji
- Siapkan fotocopy Paspor
- Setelah sampai di Arab Saudi, segera laporkan jama’ah haji yang membutuhkan HD ke BPHI baik di Mekkah ataupun di Madinah.
Bagi calon jama’ah haji yang
menjalani terapi hemodialisa rutin, tidak perlu khawatir, karena
Hemodialisa tetap bisa dilakukan di RS Arab Saudi. Biayanya Gratis,
maksimal 10x ditanggung oleh Pemerintah Arab Saudi, sisanya akan
ditanggung oleh Pemerintah Indonesia seperti yang dikutip dalam website
Kemenag,go,id.
Update : menurut Permenkes No.15 Tahun 2016
yang terbaru Tentang Istithaah Kesehatan, Calon Jamaah Haji dengan
Gagal Ginjal Kronis terapi Cuci Darah maupun Peritoneal Dialisis tidak
memenuhi kriteria Istithaah Kesehatan. Sehingga Tidak bisa berangkat ke Tanah Suci Menunaikan Ibadah Haji, namun bisa diwakilkan atau dibadalkan.
Apabila ada kritik saran, silahkan tinggalkan komentar. Jazakumullohu khoir